motiv :)

Mulai hari ini, Esok dan seterusnya dengan senyuman karena hanya senyuman itu yang dapat mencerahkan dunia kita . Hidupku hanya aku yang bisa mengubahnya :)



Sabtu, 30 Maret 2013

with my spirit , with my new way's

it's me .....................................,, :)



my hijab my life, keep syar'i  :) 




mencoba menjadi muslimah , syar'i , berprestasi , menginspirasin :))



" tidak akan  bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat nanti sampai ditanya tentang empat perkara : Tentang usianya untuk apa dihabiskan ?, Tentang masa mudanya untuk apa digunakan?, Tentang hartanya darimana ia mencarinya dan kenapa membelanjakannya? Dan Tentang ilmunya apa yang ia lakukan dengannya " ( HR.Tirmidzi dan AL-Baihaqi dan selainnya)

Jumat, 30 Maret 2012

Pa Mario Teguh - Part VII


Engkau yang sering bersesak nafas
saat mengingat luka lamamu, dengarlah ini ...


Sebagian besar dari kesedihanmu

tidak disebabkan oleh yang baru terjadi,

tapi oleh pengulangan ingatan

mengenai kesalahan dan perlakuan buruk

orang lain kepadamu di masa lalu.


Sesungguhnya,

ingatan buruk lebih melukai hati

daripada kejadian buruk hari ini.


Maka janganlah memperdalam

sayatan luka lamamu

dengan mengulang-ulang kemarahan

dan kesedihan masa lalu.


Hari ini, bebaskanlah hatimu. Hiduplah dengan damai.


Mario Teguh - Loving you all as always

Pa Mario Teguh - Part VI


Engkau yang sedang digelisahkan
oleh kekhawatiranmu, dengarlah ini …


Tuhan menciptakanmu kuat, tetapi
Tuhan tidak menciptakanmu cukup kuat

untuk secara sekaligus menggembalakan

penyesalan-penyesalan masa lalumu,

menyelesaikan tugas-tugasmu hari ini,

dan membesarkan kekhawatiran-kekhawatiranmu

di masa depan.


Itu sebabnya Tuhan memberimu kecerdasan

untuk mendahulukan yang seharusnya kau dahulukan,

dan meninggalkan yang seharusnya kau tinggalkan.


Hanya dengannya engkau akan disebut bijak,

karena kebijakan adalah kecerdasan

untuk mengutamakan yang baik.


Sesungguhnya,

engkau berbakat untuk bergembira,

dan engkau berwenang untuk merajut

serat-serat kegembiraanmu

menjadi permadani kebahagiaanmu.


Engkau berhak untuk berbahagia.


Mario Teguh - Loving you all as always


Pa Mario Teguh - Part V


Engkau yang hatinya merenung sedih walau wajahnya tersenyum ceria, dengarlah ini …

Jangan kau biarkan kesedihan karena kesalahan masa lalumu, lebih besar daripada impian masa depanmu. Segarkanlah impianmu.


Jangan kau biarkan hatimu mengkerut lebih kecil daripada kekhawatiranmu. Besarkanlah hatimu.


Dan jangan kau ijinkan tubuhmu menjauhi pekerjaan yang akan menjadikanmu kuat dan dihargai. Bersegeralah melakukan yang selama ini kau tunda.


Ini hidupmu.


Kendalikanlah sepenuhnya, menuju arah yang baik bagimu.


Mungkin pemandangan dalam perjalananmu tidak selalu indah, tapi keindahan sejati dari hidupmu adalah pergerakan majunya. Maka majulah.


Ini hidupmu, kendalikanlah.


Mario Teguh - Loving you all as always


SYUKUR , SABAR

saudaraku...
Syukur itu adalah tingkatan paling tinggi dan paling luhur sekalipun kita sedang dalam menghadapi derita atau pahitnya cobaan. Karena jika kita membandingkan nikmat2 Allah yg di karuniakan kpd kita yg sangat banyak jumlahnya dgn cobaan yg pernah kita alami maka kita akan dapati bahwa cobaan2 itu kecil di banding nikmat.

Sungguh, seseorang tdk akan masuk surga kecuali dengan rahmat Allah. Tidak layak baginya bersandar kepada amalnya untuk menggapai keselamatan dan mendapatkan derajat tinggi di surga..
Karena tidaklah dia sanggup beramal kecuali dgn taufiq Allah, meninggalkan maksiat dengan hidayah dan perlindungan Allah..
Semua itu berkat rahmat dan karuniaNya..


Perjalanan hidup terkadang membawamu jatuh dlm berbagai kesulitan yg terasa begitu berat bagimu. Dadamu menjadi sesak. Bumi yg begitu luas terhampar menjadi sempit bagimu.
Jangan sampai keadaan ini membuat dirimu berputus asa..
Bersabarlah..

Ketahuilah, sesungguhnya kemenangan itu beriringan dgn kesabaran. Jalan keluar beriringan dgn kesukaran. Dan sesudah kesulitan itu akan datang kemudahan


Demi Allah, harimu sekarang adalah hari dimana harus terkumpul bekal untuk akhiratmu, baik untuk ke surga atau ke neraka..
Jika engkau menuju Allah, niscaya engkau akan mendapat kebahagiaan dan keberuntungan besar dalam waktu yg singkat dan tidak abadi ini..
Tapi jika engkau dahulukan syahwat, kesenangan dan main-main, niscaya engkau akan mendapat kepahitan yg besar dan abadi..
(Ibnul Qoyyim)


Orang yg mencintai sesuatu takkan melewatkan sedetik pun waktunya untuk mengingat sesuatu itu, Termasuk ketika mengingat kematian yg menjadi paling di ingatnya, Dengan memaknai kematian, berarti kita sangat menghargai arti kehidupan…


Tidak akan bergeser kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai ia ditanya tentang empat perkara; Tentang badannya, untuk apa ia gunakan, tentang umurnya untuk apa ia habiskan, tentang hartanya dari mana ia peroleh dan dalam hal apa ia belanjakan, dan tentang ilmunya bagaimana ia beramal dengannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan oleh Syekh Al Albani).


Sebelum kamu mengeluh tentang rasa dari makananmu, pikirkan tentang se2orang yg tidak punya apapun untuk dimakan. Sebelum kamu mengeluh tidak punya apa2, pikirkan tentang seseorang yg meminta-minta dijalanan. Maka hari ini sblm kamu mengeluh tentang hidupmu, pikirkan tentang se2orang yg tak punya kesempatan beramal dan meninggal terlalu cepat.



Barangsiapa yang berbuat kebaikan, maka kebaikan itu adalah untuk dirinya sendiri dan begitu pula sebaliknya. Jadi masihkah kita menghitung-hitung apa yang sudah kita keluarkan untuk kebaikan. Bukankah semakin banyak jumlah tabungan kebaikan kita, maka akan semakin banyak pula timbangan yang kita peroleh di akhirat kelak ???


Pendeknya waktu dunia dan kenikmatannya yang fana dibandingkan dengan abadinya akhirat dan kenikmatannya, seperti air yg menempel pada jari tangan seseorang setelah dicelupkan di laut dengan banyaknya air laut, sungguh tidak sebanding, yg pasti akan hilang dan punah, maka kita tidak akan mengutamakan yg fana atas yg abadi.


“Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.” (QS. Al-Nahl: 96)


============



Syukur dan sabar demikian penting sebagai sarana peningkatan kualitas diri dan keimanan seseorang. Untuk itu marilah kita sama-sama berharap akan pertolongan-Nya, semoga Allah Yang Maha Pemurah, senantiasa menggolongkan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang mampu bersyukur dan bersabar. Syukur atas semua nikmat-Nya, bersabar atas ujian yang ditimpakan-Nya. Amien.

CINTA BERSEMI KARENA IMAN


Saudaraku...
Cinta yg tumbuh di dlm hatiku...
Kian Bersemi... Karenamu...
Semua yg ada padamu...


Oohh... membuat diriku tiada berdaya...
Hanyalah padamu... Hanyalah untukmu...
Seluruh hidup dn matiku...


Beberapa dr kita mungkin ada yg tahu dgn lirik lagu lawas di atas...


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:


“Tiga hal, bila ketiganya ada pada diri seseorang, niscaya ia merasakan betapa manisnya iman: Bila Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dibanding selain dari keduanya, ia mencintai seseorang, tidaklah ia mencintainya kecuali karena Allah, dan ia benci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkan dirinya, bagaikan kebenciannya bila hendak diceburkan ke dalam kobaran api.” (Muttafaqun ‘alaih)


Hhhmm... Cintailah kekasihmu krn iman, amal sholeh serta akhlaqnya, agar cintamu abadi.



Kta pasti mendamba cinta yg senantiasa menghiasi diri kta walau kta tlah msk ke dlm alam kubur dn kelak dibangkitkan di hari kiamat. Kta pasti berharap agar kekasih kta senantiasa setia dan mencintai kta hingga akhir hayat.



Hanya cinta yg tumbuh krn iman, amal sholeh, dan akhlaq yg mulia, akan senantiasa bersemi. Tdk akan lekang krn waktu, sinar matahari, tidak luntur krn hujan, dan tidak akan putus krn ajal menjemput.



Yahya bin Mu’az berkata: “Cinta krn Allah tdk akan bertambah hnya krn orang yg engkau cintai berbuat baik kpdmu, dn tdk akan berkurang krn ia berlaku kasar kpdmu.”



Cinta spt itu adlh cinta yg tumbuh bersemi krn iman, amal sholeh dn akhlaq mulia, shg bila iman org yg dicintai tdk bertambah, maka cinta org yg mencintaipun tdk akan bertambah. Dan sebaliknya, bila iman orang yg dicintai berkurang, maka cinta org yg mencintaipun turut berkurang.



========


Anda cinta kpdnya bkn karena materi, pangkat kedudukan atau wjh yg rupawan, akan ttp krn ia beriman dn berakhlaq mulia. Inilah cinta suci yg abadi saudaraku.

JANGAN BERSEDIH ,,

Saudaraku...
Jangan bersedih hati, karena kesedihan menyebabkan Anda menyesali masa lalu, memiliki pandangan buruk akan masa depan dan menyia-nyiakan masa sekarang Anda

Jangan bersedih hati, karena ia menyebabkan hati menjadi beku, wajah menjadi muram, semangat menjadi lemah dan harapan pun menjadi musnah.

Jangan bersedih hati, karena kesedihan akan membuat senang musuh Anda, membuat marah teman Anda dan membuat orang yang iri bersukaria.

Jangan bersedih hati, karena dengan bersedih hati Anda telah menentang keputusan Tuhan dan menunjukkan kejengkelan atas apa yang telah dituliskan olehNya bagi Anda.

Jangan bersedih hati, karena dukacita tidak bisa membawa kembali sesuatu atau seseorang yang telah pergi. Ia tidak bisa menghidupkan kembali orang yang telah meninggal, ia tidak bisa mengubah atau memberikan manfaat apapun.


Jangan bersedih, karena kesedihan sering berasal dari setan dan merupakan sebuah bentuk keputusasaan.


Bukankan Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, dan Kami telah menghilagkan daripadamu bebanmu yang telah memberatkan punggungmu? Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama) mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh pekerjaan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Al-Insyirah 94;1-8)



Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (Ali Imran: 139)



=====


Jangan Bersedih...Atas Perilaku Manusia Terhadapmu Tetapi Perhatikanlah Perilaku Mereka Terhadap Allah

Jangan Bersedih...Allah Tidak Akan Mensia-siakan Pengorbananmu dan setiap perkara yang baik mahupun buruk ada hikmahnya

Jangan Bersedih, Dunia ini Terlalu Hina Untuk Ditangisi

Unggah - Ungguh

ketika dapat nasihat dari sesorang berinisial 'S.A' langsung googling , enjoy ..

*UNGGAH-UNGGUH BAHASA JAWA DAN IMPLIKASINYA PADA MASYARAKAT

A. Pendahuluan
Sebagai masyarakat, orang Jawa mempunyai unggah-ungguh yang diwarisi dari zaman ke zaman. Dalam suatu pertemuan, orang berusaha menempatkan pejabat di tempat paling depan, sedangkan orang biasa atau yang tidak dikenal di tempat yang agak belakang.
Hal ini wajar, sebagaimana telah dibiasakan oleh nenek moyang. Cara semacam itu termasuk unggah-ungguh berbahasa yang merupakan bagian kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya unggah-ungguh berbahasa yang berupa pola-pola perilaku yang menyatu dalam kehidupan, yang sekaligus mengatur pergaulan, maka masyarakat mempunyai pedoman yang mantap mengenai perilaku yang dianjurkan dan yang diwajibkan. Dalam hal ini seseorang dapat merasa mempunyai kepastian mengenai sikap yang harus diambil.
Jelas bahwa unggah-ungguh berbahasa mem­punyai kekuatan sosial didasarkan atas suatu wawasan yang cukup mendalam tentang kehidupan dalam bermasyarakat. Tanpa memahami adanya wawasan ini, unggah-ungguh berbahasa menjadi pedoman perilaku yang kehilangan maknanya. Dalam wawasan ini orang percaya bahwa segala sesuatu di dunia ini berada dalam satu tatanan tertentu hingga segala-galanya berjalan dengan tertib dan fungsional. Itulah yang disebut harmonis, demikian pula ungah-ungguh berpola perilaku dalam kehidupan di masyarakat.
Dalam keadaan normal (yang tidak niemperlihatkan adanya perubahan sosial) proses pewarisan generasi tidak menimbulkan kesulitan apa-apa karena kondisi yang diperlukan untuk pewarisan itu selalu menunjang; dan setiap warga masyarakat dari golongan muda menerimanya sebagai suatu keharusan yang wajar. Namun, dengan adanya perubahan sosial, seperti yang terjadi di negara kita sekarang im, proses pewarisan yang sekaligus merupakan pelestarian itu segera menghadapi masalah. Pertanyaan-pertanyaan yang timbul, antara lain adalah apakah dalam pembinaan kebudayaan nasional sekarang ini unggah-ungguh berbahasa itu masih perlu? Kalau masih dan perlu, mesti diseleksi apa kriterianya? Bila kriteria itu belum ada, bagaimana dan atas dasar apa kriteria itu dibuat?
Berikut ini saya sajikan gagasan mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas dengan pendekatan dari sudut sosiiolinguistik terhadap bahasa sebagai gejala masyarakat dengan mengingat bahwa pertama, bahasa merupakan cermin kebudayaan dan kedua nilai budaya Indonesia terus dibina dan dikembangkan guna memperkuat kepribadian bangsa, mempertebal rasa harga diri dan kebanggaan nasional serta memperkokoh jiwa kesatuan nasional.
B. Asumsi Dasar i
Unggah-ungguh bahasa Jawa merupakan salah satu bagian bahasa Jawa yang mencermin-kan konsep kebudayaan Jawa. Jika dibandingkan dengan bahasa di daerah lain, unggah-ungguh dalam bahasa Jawa merupakan yang paling rumit. Hal ini membuktikan bahwa betapa rumitnya kebudayaan Jawa. Oleh karena itu, memahanii peranan dan mengelola kedudukan unggah-ungguh dalam bahasa Jawa tidak mungkin dapat mantap tanpa melihatnya dari sudut kebudayaan Jawa itu sendiri sebab dcngan cara memandang semacam kita memandang unggah-ungguh dalam bahasa Jawa bukan sekedar peristiwa bahasa belaka melainkan lebih sebagai peristiwa kemasyarakatan
Tentu saja pandangan semacam itu mengandung keuntungan dan kerugiannya sendiri. Kerugian yang segera tampak ialah bahwa kita memandang unggah-ungguh tidak sebagai sesuatu yang terpisah, yang berdiri sendiri, sehingga kedudukan unggah-ungguh sebagai kesatuan kurang kita beri tempat sebagaimana mestinya; dan sikap ini tentu saja tidak begitu diterima oleh para ahli bahasa yang sangat akrab dsngan masalah unggah-ungguh. Namun, agar peranan unggah-ungguh dalam tata masyarakat Indonesia dapat diatur kembali, tentulah sikap tertutup harus ditinggalkan.
Keuntungan cara memandang unggah-ungguh dari sudut sosiolinguistik ialah bahwa kita dapat memahami kedudukan yang sebenarnya, Iebih-lebih dalam tata masyarakat Jawa yang sudah mengalami perubahan, yang menyebabkan banyak hal dalam unggah-ungguh’ yang meng­alami perubahan pula. Hanya pertimbangan yang bijaksana dan tepat sangat diperlukan agar dapat melestarikan esensinya, bukan hanya melestarikan melainkan tidak kena.
Asumsi lain yang diperlukan ialah bahwa untuk membahas masalah unggah-ungguh dalam bahasa Jawa dan implikasinya pada masyarakat kita tidak dapat meninggalkan realilas sosial karena suku Jawa mcnjadi bagian integral dari masyarakat Indonesia pada umumnya. Lebih-lebih sejak kemerdekaan 1945, yang secara ekspiisit semua suku di tanah air bertekad untuk bersatu sebagai bangsa Indonesia.
Asumsi adanya hubungan historis yang erat antara suku Jawa dan kebangsaan Indonesia ini termasuk pula adanya kenyataan perubahan sosial yang bersamaan terjadinya, yaitu lunturnya suasana feodalisme yang melanda masyarakat suku Jawa. Bahkan, di daerah Surakarta pernah terjadi semacam revolusi sosial tempat kaum komunis merebut kekuasaan pemerintah daerah. Bekas-bekas kekuatan kerakyatan semacam itu masih terasa pengaruhnya pada sikap kemasyarakatan di daerah itu. Namun, betapa pun kuatnya pengaruh aspirasi kebangsaan sebagai unsur pembaruan, kita masih percaya bahwa perubahan itu tidak menyentuh bagian esensial kebudayaan Jiwa itu sendiri sebab bagaimana pun proses perubahan kebudayaan yang sedang berlangsung akan diteniukan oleh kemampuan-kemampuan dalam sistem budaya itu sendiri sebagai respon dan penyesuaian diri yang mandiri diteorikan oleh Pitirin A Sorokin (“The Prin of Immanent Change,” dalam Selo Sumard Setangkai Bunga Sosiologi, Lemb. Pen. Fa Ekonomi UI, Jakarta 1964: 515–536).
Selanjutnya, sebagai asumsi terakhir peerlu dikemukakan bahwa berlakunya bahasa Indonesia untuk seluruh wilayah negara Republik Indonesia mempercepat proses erosi baru daerah, khususnya unggah-ungguh dalam bahasa Jawa. Paling tidak kebiasaan berbicara tanpa unggah-ungguh seperti dalam bahasa Indonesia membawa pengaruh terhadap kebiasaan ber-unggah-ungguh dalam bahasa Jawa, terutama pada generasi mudanya. Dengan adanya kenyataan ini, salah satu sikap masyarakat Jawa sebagaimana termanifestasikan dalam unggah-unguh dihadapkan pada pertanyaan apakah masih harus dilestarikan atau tidak. Dalam hal ini para pengelola bahasa Jawa perlu menentukan mana yang esensial dilestarikan. Lebih-lebih mengingat bahwa proses ke arah terbentuknya kebudayaan nasional merupakan suatu conditio sine qua non bagi berlangsungnya kemasyarakatan Jawa.
C. Hipotesis
Untuk memberikan pengarahan dalam tulisan ini ada beberapa hipotesis yang seyogyanya mendapat perhatian.
  1. Berkenaan dengan adanya erosi kebudaya khususnya dalam hal unggah-ungguh, maka erosi itu akan tetap berlangsung sampai temukan esensi unggah-ungguh itu sendiri.
  2. Karena tidak menghayati esensi budaya unggah-ungguh itu, generasi muda cenderung untuk tidak menghiraukannya, bahkan merasakannya sebagai beban pergaulan formal.
  3. Mempertahankan unggah-ungguh tanpa menghayati esensi budaya yang melatarbelakanginya akan menimbulkan sikap sinis dan reaksioner dari kalangan generasi muda sebab aspirasi kemerdekaan dengan kesederajatan tingkat lebih menarik daripada pengabdian yang menjadi salah satu indikator esensi budaya di balik unggah-unggiuh.
  4. Dalam proses erosi kebudayaan sistem kemasyarakatan itu sendiri akan menemukan penyesuaiannya tanpa kehilangan bagian yang esensial meskipun proses itu dapat berlangsung menurut bandul jam, yang pada satu saat seakan-akan erosi itu akan menghanyutkan segala-galanya, tetapi ternyata sebentar lagi akan berbalik secara kuat. Hal demikian biasanya terjadi karena sesungguhnya erosi hanya berlang­sung pada segolongan masyarakat tertentu dan sementara itu ada golongan-golongan yang masih mempertahankan sungguh-sungguh bersama dengan esensi yang melatarbelakanginya.
  5. Dalam tata masyarakat Indonesia esensi budaya yang menjiwai unggah-ungguh dalam bahasa Jawa tetap akan bertahan meskipun harus mengalami bermacam-macam transformasi ke dalam bahasa Indonesia ataupun ke dalam bahasa Jawa itu sendiri.
  6. Masyarakat Jawa sendiri akan mengalami kegelisahan eksistensial bila harus meninggalkan esensi budaya yang menjiwai unggah-ungguh dalam bahasanya sebab dalam bahasa Jawa unggah-ungguh bukan sekedar gejala bahasa yang bernilai komunikatif melainkan sekaligus merupakan manifestasi dan sikap budaya suku Jawa,. yang respon seseorang terhadap orang-orang di sekelilingnya tidak dapat dipisahkan dari keseluruhan wawasan dunia, yang (wel-tanschaung) memperlihatkan bahwa mikro-kosmos dan makrokosmos merupakan kesatu-an yang harmonis dalam tatanan tertentu.

.

Senin, 12 Maret 2012

Tuan JUTEX -,-

pagi itu sungguh damai , langit terasa bersahabat dengan ku ,
seperti biasa aku harus berangkat kerja , mengendarai kereta api . kereta api angkutan yang sangat pas untuk orang yang bekerja jauh sepertiku .tapi hanya satu yang membuat ku lelah ya "berdesakdesakan"  .
kala itu pertama kalinya aku melihatmu tuan . melahat sosok mu kesan peetamaku “MR.JUTEX”
tapi jauh diatas semuanya kau menarik perhatianku tuan , setelah hari itu entah takdir atau apalah dan semoga bukan hanya sebuah kebetulan aku selalu melihatmu dikala pagi datang serasa lelah  menjadi sebuah semangat baru dari wajah itu , wajah JUTEX mu , tetapi meneduhkan
MR.JUTEX itu sapaanku untukmu .

..........................................................................................................,,